Aku rasa membuang waktu dan menyianyiakannya itu adalah hal yang paling membahagiakan di dunia tapi di balik bahagia ada rasa bersalah karena tidak bisa memutar waktu itu. selama sudah hampir 22 tahun hidup Berjuta-juta menit kuhabiskan untuk diam, diam? Ya, hanya diam. Diam? Cuma diam aja kah? Yes, ga ngapangapain. Hufft -..-
Sementara aku tau dilluar pintu kamar pink ini banyak sekali orang-orang yang sudah bergerak atau bahkan mereka rela berlari sampai berkilo-kilometer untuk menjemput suksesnya.
Bagaimana denganmu?
Diam? Jalan di tempat? Pemanasan berlari? Atau malah udah lari?
AKU MASIH DIAM. Masih tiduran, masih smsan, whatsappan, fb.an, nnton yang muda yang bercinta dan heart series tiap jam lima haah T___T
Apakah orang-orang disekitarmu itu kurang memberi contoh ‘perjuangan’ dul??
Maybe.
Yuk. Sini-sini lihat
Bangunlah, keluar dan buka pintu kamarmu itu.
Hem,
Ya itu, kamu lihatkan itu bapak-bapak dari pagi jam 8.00-16.00 mereka bekerja keras membangun rumah orang lain. Rumah orang lain loh dul bukan rumah mereka sendiri, untuk orang lain saja mereka bisa berjuang untuk menyelsaikan tanpa mengeluh tanpa malas-malasan padahal mungkin rumah mereka tidak sebesar rumah yang sedang mereka kerjakan. Tujuan mereka sederhana kok Cuma bagaimana rumah ini bisa selesai cepat dan mereka dapat uang untuk anak istrinya di rumah.
Bukanya emang seharusnya begitu, kan pekerjaan mereka satu-satunya ya bangun rumah, jadi ga heran kalo mereka total.
Oh, masih kurang? Okeey
Turunlah ke bawah, ke kamar bapak
Bapak sekarang udah makin tua ya dul,
Huum
Warna putih rambutnya udah kalah sama si hitam, kadang juga batuk.
Bapak udah sering kurang sehat sekarang. Udah berapa kali bapak di rawat di RS, tahun lalu aja dua kali. Belum lagi sepertinya bagian organ tubuh bapak sudah ga sayang lagi deh dul sama bapak buktinya Htnya sulit di kontrol, LDLnya tinggi, asam uratnya juga masih naik turun. Kenapa kalian jahat sih??
Aku tahu bapak sering pusing, capek tapi sebisa mungkin bapak akan selalu tersenyum untuk kita.
Satu hal yang ga bisa lupa dari bapak
Bapak selalu mengecek ke kamar-kamar anaknya setiap malam meski hanya untuk sekedar tanya gimana kuliah hari ini, gimana KTImu, kok pulang malam dari mana aja seharian, atau sekedar menutup gorden kamar kami atau bahkan cuma membuka pintu kamar kami, senyum kemudian ditutup lgi,mungkin terlihat gajelas tapi itu mengesankan. Sungguh.
Aku yakin tidak semua anak/temanku yang bapaknya se care + se Hebat pak Jazim Sumirat.. i’m very proud of him
Aku tau bapak lelah bekerja sampai sore demi menjalankan tugasmu sebagai kepala rumah tangga dan panutan kami, serta untuk kebahagian kami supaya kami tidak kekurangan, supaya kami tidak telaat bayar kuliah mungkin, supaya kita tercukupi segala kebutuhannya.
Huum, bapak memang Hebat, sejak dulu bapaklah yang mencuci baju-baju kami yang hamir dua ember besar stiap harinya. Lalu membangunkan kami, lalu menyiapkan motor untukku kuliah .
Tapi sekarang bapak tag sesegar dulu, kalau bapak capek pusing, tekanan darah tinggi. Pekerjaan mencuci sudah di delegasikan pada orang lain(bukan anaknya)
Bapak pernah bilang kalau tugas kami anak-anaknya hanya belajar dan lebih sukses dari bapak, dia tidak ingin kami harus susah sepertinya dulu. Sebisa mungkin bapak menciptakan kebahagiaan untuk kita, materi terutama.
Bapak bukan tipe laki-laki otoriter, ayah galak dan penguasa. Bapak lebih low profile dan mendidik kami dengan cara yang tidak kasar. Terbukti kalau bapak jarang menasehati kami dengan kata-kata dari mulutnya sekalipun kadang kami mengecewakannya. Bapak juga yang mengajarkan aku untuk selalu bersyukur, tidak membedabedakan orang lain, teman atau siapapun, mengajarkan bersosialisasi dan memberi contoh yang baik
Terimakasih tuhan kau telah mempercayakan bapak Jazim Sumirat dan ibu Winarti menjadi orang tuaku untuk memenjaga merawat,mendidiku selama aku belum kembali kepadaMu lagi.
Tuhan tolong jagain bapak ya,
Mungkin aku memang perawat, katanya. Tapi aku merasa belum banyak merawat dan memperhatikan kesehatan bapak.
Jangan biarkan bapak menanggung sakitnya itu, berilah kesehatannya untuknya berilah umur panjang padanya dan juga ibu kku supaya mereka bisa melihat aku,mbak, dan adik-adikku suskses, supaya mereka bisa mendampingi wisuda sampai aku S2 Keperwatan Sp.Kep Jiwa, supaya mereka bisa menikahkanku dengan laki-laki yang juga direstui mereka, supaya bisa ikut menimang anakku, Supaya mereka bisa silaturahmi ke rumahMu dulu Tuhan. Sebelum kau ambil mereka.
Kalau boleh sih mereka jangan meninggalkan aku, mbakku, dan adikku Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar